Asoka Dewati Widyanto - Menelusuri Padang Abu

Pada tanggal 22 Januari sampai 27 Januari kemarin, aku dan teman-temanku angkatan Heksadraga pergi ke Surabaya dan Malang untuk mengikuti serangkaian kegiatan dalam acara Studi Lapangan. Kami berangkat hari Senin malam menggunakan kereta dari Gambir menuju Surabaya. Sesampainya di Surabaya, kami langsung terjun mengikuti berbagai kegiatan. Banyak sekali hal yang kita lakukan di Surabaya dan Malang. Namun, yang paling berkesan bagiku adalah ketika kami mengunjungi Gunung Bromo.

Pagi hari sebelum pergi ke Malang dan Bromo, kami melakukan kunjungan ke Universitas Airlangga sesuai dengan fakultas yang diinginkan. Aku melakukan kunjungan ke Fakultas Ekonomi. Disana, kami diberikan informasi tentang fakultas tersebut dan diajak untuk keliling fakultas tersebut dan melihat berbagai macam organisasi siswa yang ada di fakultas tersebut. Setelah dari situ, kami langsung pergi ke Malang karena malam harinya kita akan langsung pergi ke Bromo. Saat sampai di Malang, udaranya dingin dan cuacanya hampir hujan. Setelah melakukan kegiatan di Balai Benih, kami langsung pergi ke hotel dan beristirahat karena malam harinya kami akan pergi ke Bromo. Aku semangat sekali karena itu adalah pertama kalinya aku pergi kesana. Walaupun aku bersemangat, aku menyisihkan waktu untuk tidur sebentar agar esok hari tidak capek.

Jam 12 malam, kami seangkatan berangkat menuju Bromo menggunakan elf. Perjalanan tersebut memakan waktu kurang lebih tiga jam. Karena masih mengantuk, aku menyempatkan waktu untuk tidur setelah memakan konsumsi yang telah diberikan oleh guru-guru. Sesampainya disana waktu sudah menunjukkan hampir jam 4 dan kami langsung keluar dari elf menuju jeep masing-masing. Untung saja, jeep kita dekat dari tempat parkir elf jadi tidak susah untuk mencarinya. Cuacanya waktu itu dingin sekali karena hujan dan angin yang kencang jadi kami hanya tetap berada di dalam jeep menunggu teman-teman yang satu jeep dengan aku. Orang-orang yang berada di jeepku antara lain Naya, Azya, Berlian, Allyna, Brian dan Aria. Akhirnya ketika kita semua sudah berada dalam jeep masing-masing, kami berangkat untuk melihat sunrise. Saat itu langit masih gelap dan yang terlihat hanyalah lampu-lampu dari jeep. Saat sampai disana, kami harus jalan sebentar menuju tempat untuk melihat sunrise. Namun, karena memang cuacanya yang tidak mendukung, hujan dan berkabut, kami tidak bisa melihat matahari terbit. Aku akhirnya turun dan bertemu dengan teman-temanku yang lain. Kami berjalan ke sebuah warung untuk membeli minuman dan menghangatkan diri. Aku tidak membeli sebuah minuman karena tangan aku sudah kedinginan dan tidak kuat untuk mengeluarkan uang dari tasku. Walaupun baju dan sepatuku sudah basah semua dan udaranya yang sangat dingin, aku tetap bersemangat untuk pergi ke destinasi selanjutnya.

Destinasi selanjutnya adalah Kawah Bromo. Aku sempat kesulitan mencari jeepku saat mau pergi karena warna jeepnya yang hampir sama dengan yang lain. Namun akhirnya aku menemukan jeep aku dan masuk ke dalamnya untuk menghangatkan diri dan beranjak pergi ke Kawah Bromo. Sesampainya di Kawah Bromo, kami sangat bersemangat untuk turun dan berfoto-foto karena jeep kami merupakan jeep pertama yang datang. Menurutku, kita sangat beruntung untuk datang pertama karena saat semua jeep sudah datang kabutnya turun lagi. Aku dan temanku juga sempat foto dengan pose duduk diatas jeep walaupun sebenarnya tidak diperbolehkan untuk foto seperti itu. Disana, ada beberapa temanku yang menunggang kuda namun aku memilih untuk tidak melakukannya karena harganya yang menurutku mahal dan melanjutkan untuk foto-foto di berbagai spot yang bagus. Setelah berfoto-foto, aku dan temanku, Naya memutuskan untuk kembali ke jeep kami karena kita berdua sudah tidak kuat dengan anginnya yang sangat kencang. Namun, aku dan Naya tidak bisa menemukan jeep kita karena ternyata mereka parkir di tempat yang berbeda dari awal kita turun. Setelah berputar-putar untuk yang kesekian kalinya, akhirnya kami menemukan jeep kita dan langsung masuk ke dalam.

Setelah semua orang masuk ke dalam jeep, kami pergi menuju Bukit Teletubbies. Selama perjalanan, aku terus mengeluh karena jalannya yang tidak rata dan membuatku merasa tidak nyaman berada di dalam jeep tersebut. Bukit Teletubbies merupakan destinasi yang paling aku sukai selama mengunjungi Gunung Bromo ini karena saat kita berada disana, udaranya sudah mulai hangat dan anginnya yang sudah tidak kencang lagi walaupun masih ada kabutnya. Selain itu juga rumputnya yang hijau di bukit-bukit tersebut serta pemandangannya yang sangat indah membuatku senang sekali berada disana. Aku dan teman-temanku benar-benar memaksimalkan waktu yang kita punya untuk mengambil berbagai foto yang bagus.

Setelah dari Bukit Teletubbies, kami kembali menuju jeep dan pergi langsung ke tempat terakhir dari kunjungan ke Bromo ini yaitu Kawah Berbisik. Menurutku tempatnya bisa saja karena memang sama persis dengan kawah Bromo yang aku kunjungi di awal perjalanan ini. Hanya saja, tempat ini menjadi destinasi pariwisata yang terkenal karena dulu tempat ini merupakan tempat shooting film Indonesia yang terkenal. Aku hanya berfoto-foto sebentar di tempat itu dan langsung kembali ke jeep karena udaranya sudah mulai dingin kembali. Setelah mengunjungi Kawah Berbisik, kami langsung kembali ke tempat parkir mobil elf kami dan langsung pergi untuk makan siang. Setelah makan siang, kami pergi ke sebuah toko oleh-oleh yang menjual banyak varian oleh-oleh khas Malang seperti apel strudel. Selesainya berbelanja, kita langsung diarahkan ke hotel karena kita harus bersiap-siap untuk acara malam keakraban.

Itulah pengalamanku yang paling berkesan selama mengikuti kegiatan Studi Lapangan kemarin. Perjalananku selama di Gunung Bromo merupakan salah satu pengalaman yang tidak akan aku lupakan. Karena selain dapat pergi ke Jawa Timur dan Gunung Bromo untuk pertama kalinya, aku dapat melakukan semua itu bersama teman-teman angkatan Heksadraga. Selain itu juga pengalaman ini meningkatkan solidaritas angkatan Heksadraga.



Komentar

Postingan Populer